Nama : Hendri Dwi Rusmedia
NPM : 13210214
Kelas : 3EA14
Mata Kuliah : Perilaku Konsumen #
Dosen : AMARILYS ANDARITIDYA
NPM : 13210214
Kelas : 3EA14
Mata Kuliah : Perilaku Konsumen #
Dosen : AMARILYS ANDARITIDYA
Proses Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan secara
universal didefinisikan sebagai pemilihan diantara berbagai alternative.
Pengertian ini mencakup baik pembuatan pilihan maupun pemecahan masalah.
Langkah-langkah dalam proses
pengambilan keputusan
Menurut Herbert A. Simon,
Proses pengambilan keputusan pada hakekatnya terdiri atas tiga langkah utama,
yaitu :
Kegiatan Intelijen
Menyangkut pencarian berbagai kondisi lingkungan yang diperlukan bagi
keputusan.
Kegiatan Desain
Tahap ini menyangkut pembuatan pengembangan dan penganalisaan berbagai
rangkaian kegiatan yang mungkin dilakukan.
Kegiatan Pemilihan
Pemilihan serangkaian kegiatan tertentu dari alternatif yang tersedia.
Sedangkan menurut Scott dan
Mitchell, proses pengambilan keputusan meliputi :
Proses pencarian/penemuan tujuan
Formulasi tujuan
Pemilihan Alternatif
Mengevaluasi hasil-hasil
Pendekatan konperhensif
lainnya adalah dengan menggunakan analisis sistem, menurut ELBING ada lima langkah
dalam proses pengambilan keputusan :
Identifikasi dan Diagnosa masalah
Pengumpulan dan Analisis data yang relevan
Pengembangan dan Evaluasi alternative alternative
Pemilihan Alternatif terbaik
Implementasi keputusan dan Evaluasi terhadap hasil-hasil
Model-model Pengambilan keputusan
Model Perilaku Pengambilan
keputusan
Model Ekonomi, yang dikemukakan oleh ahli ekonomi klasik dimana keputusan orang
itu rasional, yaitu berusaha mendapatkan keuntungan marginal sama dengan biaya
marginal atau untuk memperoleh keuntungan maksimum
Model Manusia Administrasi, Dikemukan oleh Herbert A. Simon dimana lebih
berprinsip orang tidak menginginkan maksimalisasi tetapi cukup keuntungan yang
memuaskan
Model Manusia Mobicentrik, Dikemukakan oleh Jennings, dimana perubahan
merupakan nilai utama sehingga orang harus selalu bergerak bebas mengambil
keputusan
Model Manusia Organisasi, Dikemukakan oleh W.F. Whyte, model ini lebih
mengedepankan sifat setia dan penuh kerjasama dalam pengambilan keputusan
Model Pengusaha Baru, Dikemukakan oleh Wright Mills menekankan pada sifat
kompetitif
Model Sosial, Dikemukakan oleh Freud Veblen dimana menurutnya orang seringb
tidak rasional dalam mengambil keputusan diliputi perasaan emosi dan situsai
dibawah sadar.
Model Preskriptif dan Deskriptif
Fisher mengemukakan bahwa
pada hakekatnya ada 2 model pengambilan keputusan, yaitu :
Model Preskriptif
Pemberian resep perbaikan, model ini menerangkan bagaimana kelompok seharusnya
mengambil keputusan.
Model Deskriptif
Model ini menerangkan bagaimana kelompok mengambil keputusan tertentu.
Model preskriptif berdasarkan pada proses yang ideal sedangkan model deskriptif
berdasarkan pada realitas observasi.
Disamping model-model diatas
(model linier) terdapat pula model Spiral dimana satu anggota mengemukakan
konsep dan anggota lain mengadakan reaksi setuju tidak setuju kemudian
dikembangkan lebih lanjut atau dilakukan “revisi” dan seterusnya.
Teknik-teknik Pengambilan Keputusan
Teknik Kreatif
Brainstorming
Berusaha untuk menggali dan mendapatkan kreatifitas maksimum dari kelompok
dengan memberikan kesempatan para anggota untuk melontarkan ide-idenya.
Synectics
Didasarkan pada asumsi bahwa proses kreatif dapat dijabarkan dan diajarkan,
dimaksudkan untuk meningktakan keluaran (output) kreatif individual dan
kelompok.
Teknik Partisipatif
Individu individu atau kelompok
dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan.
Teknik Modern
Teknik Delphi
Teknik Kelompok Nominal
contoh kasus
Metode pengambilan keputusan
ini seringkali digunakan oleh para pemimpin otokratik atau dalam kepemimpinan
militer. Metode ini memiliki beberapa keuntungan, yaitu cepat, dalam arti
ketika kelompok tidak mempunyai waktu yang cukup untuk memutuskan apa yang
harus dilakukan. Selain itu, metode ini cukup sempurna dapat diterima kalau
pengambilan keputusan yang dilaksanakan berkaitan dengan persoalan-persoalan
rutin yang tidak mempersyaratkan diskusi untuk mendapatkan persetujuan para
anggotanya.
Namun demikian, jika metode pengambilan keputusan ini terlalu sering digunakan,
ia akan menimbulkan persoalan-persoalan, seperti munculnya ketidak percayaan
para anggota kelompok terhadap keputusan yang ditentukan pimpinannya, karena
mereka kurang bahkan tidak dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan.
Pengambilan keputusan akan memiliki kualitas yang lebih bermakna, apabila
dibuat secara bersama-sama dengan melibatkan seluruh anggota kelompok,daripada
keputusan yang diambil secara individual.
Tipe-tipe proses pengambilan keputusan
Tipe pengambilan keputusan
(Decision Marking) adalah tindakan manajemen dalam pemilihan alternative untuk
mencapai sasaran.
Keputusan dibagi dalam 3 tipe:
1. Keputusan terprogram
(programmed decision)
Keputusan yang dibuat untuk menangani situasi / masalah yang cukup sering
terjadi, sehinnga pembuat keputusan dapat membuat aturan-aturan pembuatan
keputusan untuk diterapkan di masa depan.
2. Keputusan tidak terprogram
(nonprogrammed decision)
Keputusan yang dibuat dalam menanggapi situasi yang unik, tidak familier dan
tidak terstruktur serta menimbulkan konsekuensi-konsekuensi penting bagi
organisasi.banyak keputusan tidak terprogram melibatkan perencanaan strategis,
karena ketidakpastiannya begitu besar dan keputusan merupakan hal yang sangat
kompleks.
3 Keputusan setengah
terprogram
Keputusan yang sebagian dapat
deprogram, sebagian berulang-ulang dan rutin dan sebagian tidak
terstruktur. Keputusan ini bersifat rumit dan membutuhkan
perhitungan-perhitungan serta analisis yang terperinci.
Faktor yang mempengaruhi proses pengambilan keputusan
oleh konsumen
Pengambilan keputusan (untuk
membeli atau tidak membeli) seseorang dipengaruhi oleh factor personal dan
factor social .
A. Factor
personal
1)
Motivasi
Motivasi adalah dorongan
(drive) internal untuk melakukan tindakan sesuatu sebagai usaha pemenuhan
kebutuhan (needs). Memahami motivasi tidaklah mudah karena keadaan itu
merupakan situasi yang sangat pribadi . ada beberapa teori motivasi yang
terkenal diantaranya:
Teori motivasi dari Abraham
H.Maslow yang menyatakan bahwa kebutuhan pribadi terdiri atas beberapa
tingkatan (kebutuhan fisik , keamanan , sosialisasi , penghargaan dan jati
diri) dan pemenuhan kebutuhan tersebut dilakukan secara progresif (dari
tingkatan terbawah ke tingkat atas).
Teori motivasi dua factor
olleh Herzberg yang menyatakan bahwa motivasi seseorang melakukan kegiatan atau
tindakan adalah untuk mencapai tingkat kepuasan (factor motivasi) dan atau
untuk menekan rasa ketidak puasan (factor hijienik).
2)
Perepsi
Persepsi adalah proses
pemilihan , pengorganisasian dan oengartian informasi berdasarkan pengalaman
pribadi. Seseorang melihat suatu objek atau persoalan yang dihadapinya tidaklah
sama satu dengan yang lain , itu dikarenakan persepsi seseorang tidaklah selalu
sama. Dari objek atau permasalahan yang sama , apabila dipandang dari sudut
pandang berbeda akan menghasilkan interpretasi yang berbeda pula.
3)
Pemahaman
Pemahaman (learning) adalah
proses perubahan pemikiran atau pemahaman seseorang karena adanya
pengalaman-pengalaman pribadi (diri sendiri maupun orang lain) sebelumnya.
Pengaruh-pengaruh terhadap pemahaman seseorang dapat memperkuat kembali
(positif reinforcement) tetapi bahkan juga dapat memperlemah (negative
reinforcement) tindakan lebih lanjut, karena pemahaman tergantung pada
pengalaman.
Proses pemahaman:
a.
Drives adalah stimulus internal dari diri seseorang yang berusaha untuk
mengatasi masalah karena adanya kebutuhan yang dirasakan. Contohnya mengatasi
rasa lapar , haus , dsb
b.
Cues adalah stimulus eksternal yang terekpos agar memperoleh respons seseorang
. misalnya produk . symbol , iklan, dsb
c.
Response adalah reaksi atau tanggapan seseorang atas stimulus (internal atau
eksternal) yang diterimanya. Respon tersebut dapat berwujud kesediaan untuk
memenuhi atau menolak pemenuhan tersebut.
d.
Reinforcement adalah penguatan terhadap perilaku usaha pemenuhan atau penolakan
kebutuhan berdasarkan pengalaman yang diperoleh
4)
Kepercayaan (belief)
Kepercayaan adalah deskripsi
tingkat penerimaan pemikiran seseorang atas suatu obyek atau gejala. Tingkat
kepercayaan seseorang untuk menentukan citra terhadap seatu obyek sebagai dasar
sikap melakukan suatu tindakan .
5)
Sikap (attitude)
Sikap adalah penilaian
relative seseorang terhadap obyek atau pemikiran tertentu secara konsisten.
Meskipun dapat dipengaruhi oleh factor lingkungan , sikap merupakan penilaian
yang sangat subyektif dan seringkali sulit untuk dirubah.
6)
Kepribadian (personality)
Kepribadian adalah
karakteristik psikologis yang relatif konsisten terhadap respons akhir suatu
obyek di lingkungannya.
B.
Factor social
1)
Peran dan status
Peran adalah kegiatan –
kegiatan seseorang untuk menyatakan keberadaan atau yang diharaokan pada
dirinya dalam lingkungannya . status adalah penghargaan umum kelompok atau
masyarakat terhadap seseorang.
2)
Keluarga
Keluarga merupakan kelompok
yang paling langsung mempengaruhi perilaku seseorang.
3)
Kelompok referensi
Kelompok referensi adalah
kelompok yang secara langsung atau tidak langsung memengaruhi pembentukan
perilaku dan sikap seseorang.
4)
Klas social
Klas social adalah tingkatan
dari struktur klas masyarakat yang berjenjang dan relatif permanen dalam
persamaan nilai , minat , dan perilaku.
5)
Subkultur
Subkultur adalah kelompok
masyarakat yang mempunyai kebersamaan sistem nilai berdasarkan kesamaan situasi
dan pengalaman hidupnya
.
6)
Kultur
Kultur adalah sistem nilai ,
persepsi , kebutuhan dan perilaku yang dipahami oleh setiap anggota masyarakat
melalui keluarga atau kelompok penting lainnya.
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar